Friday, April 07, 2006

Poskup 070406

KAE kehilangan gembala
Ende, PK
Sekitar sejuta umat Katolik Keuskupan Agung Ende (KAE) kehilangan sang gembala. Uskup Agung Ende, Mgr. Abdon Longinus da Cunha, Pr, meninggal dunia di Rumah Sakit Abdi Mulyo-Jakarta, Kamis (6/4) dini hari, sekitar pukul 02.10 WIB. Beliau meninggal akibat serangan jantung.
Wakil Direktur Pusat Pastoral (Puspas) Keuskupan Agung Ende, Romo Frans X Deidhae, Pr, yang ditemui Pos Kupang di ruang kerjanya, Kamis (6/4), mengaku pertama kali mendengar informasi meninggalnya Mgr. Longinus dari Romo Efraim Pea, Pr yang mendampingi almarhum pada detik-detik menjelang kematiannya.
Berdasarkan keterangan Romo Efraim, demikian Romo Frans, menjelang kematiannya almarhum menginap di Wisma Keuskupan Agung Jakarta. Sekitar pukul 01.00, Kamis (6/4), beliau mendadak sakit jantung. Semula hendak dibawa ke Rumah Sakit St. Carolus Jakarta, namun karena dalam keadaan kritis, maka almarhum dibawa ke RS Abdi Mulyo, karena jaraknya paling dekat dengan Wisma Keuskupan. Di RS Abdi Mulyo almarhum mendapat perawatan intensif, namun pada pukul 02.10 WIB beliau menghembuskan nafas terakhir.
Secara terpisah, Uskup Maumere, Mgr. Vincentius Sensi Potokota, Pr, yang ditemui di Istana Keuskupan Agung Ende di Ndona, mengaku mengetahui kabar kematian almarhum dari Direktur Puspas Keuskupan Agung Ende, Romo Syrilus Lena, Pr. Saat itu Mgr. Sensi tengah tertidur di Istana Keuskupan Agung Ende. Sekitar pukul 02.30 Wita, Romo Syrilus mengetuk pintu kamar dan memberi tahu bahwa Uskup Longinus sudah meninggal di Jakarta.
"Sebenarnya pada malam itu saya ingin tidur di Puspas, namun entah kenapa pada pukul 10.00 malam saya memutuskan untuk tidur di Istana Keuskupan Agung Ende," tutur Mgr. Sensi.
Uskup Sensi mengatakan, setelah meninggal dunia, Uskup Longinus sempat dibawa ke RS St. Carolus Jakarta untuk dimandikan. Selanjutnya, Kamis pagi jenazahnya disemayamkan di Gereja Katedral Jakarta dan pada pukul 19.00 Wita diadakan misa requiem dipimpin Uskup Agung Jakarta, Julius Kardinal Darmaatmadja, SJ. Misa juga berlangsung di semua keuskupan se-Indonesia.
Menurut dia, jenazah almarhum akan diterbangkan ke Denpasar pada Jumat pagi (7/4) menggunakan pesawat Garuda, dan dari Denpasar-Bali jenazahnya langsung diterbangkan ke Ende menggunakan pesawat carteran. Menurut rencana, jenazah almarhum tiba di Ende sekitar pukul 16.00 Wita, dan akan disemayamkan di Gereja Katedral Ende sampai Senin (10/4) siang. Sorenya jenazah almarhum akan dibawa ke Istana Keuskupan Agung Ende di Ndona untuk dimakamkan.
Uskup Sensi mengatakan, pemakaman almarhum ditunda hingga Senin (10/4) untuk memberikan lebih banyak kesempatan kepada umat Keuskupan Agung Ende untuk melihat terakhir kali jenazah almarhum.
Selama dalam perjalanan dari Jakarta jenazah almarhum akan didampingi oleh Romo Efraim Pea dan salah satu keponakan beliau, Alberto. Upacara pemakaman almarhum rencananya akan dihadiri oleh Sekretaris Kedutaan Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Novatus. Kepala Banwas Kabupaten Ende, Drs. Anton David Dala, yang dihubungi Pos Kupang per telepon ke Jakarta mengatakan, ratusan umat Katolik terutama dari Flores memadati Gereja Katerdal guna melayat almarhum.
Kematian Uskup Longinus mengejutkan warga Kota Ende. Sejak Kamis dini hari warga terlihat saling menceritakan tentang kabar kematian uskup. Hampir semua tempat keramaian, baik diperkantoran pemerintah maupun swasta, para pegawai sibuk menceritakan kabar kematian uskup.
Kamis (6/4), Bupati Ende, Drs. Paulinus Domi, dan Sekretaris Kabupaten Ende, Drs. M Iskandar Mberu, mendatangi Istana Keuskupan Agung Ende di Ndona guna menyampaikan ucapan belasungkawa. Di Istana Keuskupan mereka diterima oleh Uskup Maumere, Mgr Vincentius Sensi Potokota, Pr.
Kepada Pos Kupang, Bupati Paulinus Domi mengatakan, atas nama pemerintah dan juga masyarakat Kabupaten Ende dia menyatakan berdukacita yang sedalam-dalamnya atas kematian Yang Mulia Uksup Agung Ende, Mgr. Abdon Longinus da Cunha, Pr. Bupati Domi mengatakan, dengan kematian Uskup Longinus berarti Kabupaten Ende telah kehilangan seorang tokoh agama yang selama ini secara bersama-sama telah ikut membangun masyarakat Kabupaten Ende.
Sementara itu untuk menyambut jenazah almarhum di Istana Keuskupan Agung Ende di Ndona terlihat sejumlah biarawan/biarawati dan juga tokoh umat sibuk menyiapkan segala perlengkapan dan juga surat-surat. Di pendopo keuskupan terpampang sebuah foto berkuran besar, potret Mgr. Longinus. Sejumlah karangan bunga dari berbagai instansi pemerintah dijejer rapi di sekitar foto. Sedangkan di depan Gereja Paroki Ndona umat Paroki setempat terlihat menyiapkan tenda guna menampung umat yang akan datang menghadiri acara pemakaman. (rom)

No comments: